Selasa, 07 Desember 2010

08.09 - No comments

CATATAN AKHIR KEPEMIMPINAN DI AKM SITARO

Kesetiaan masih ada, setidaknya menjadi cita-cita, itu sebabnya aku disini menemanimu. Siang dan malam ku berjagah di relung hatimu, di dalam benakmu, di setiap langkahmu. Mudah-mudahan begitu….

Salam perjuangan!
Saat ini kita berada pada titik paling krusial dalam sejarah pergerakan Indonesia khususnya SITARO yang adalah bagian dari Sulawesi dan Nusa Utara. Hanya tersisa dua kemungkinan MAJU ATAU HILANG UNTUK SELAMANYA.

“Ketika terbentuknya kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007 ) yang adalah daerah pemekaran dari kabupaten Sangihe maka terciptalah suatu kelompok masyarakat dalam naungan Kabupaten yang baru. Ibarat berdirinya suatu negara yang tak lepas dari peran organisasi sebagai penunjang kepemerintahan dan sebagai second opinion masyarakat. Demikian halnya juga di tengah arus jalannya pemerintahan dan pembangunan di kabupaten yang baru seumur jagung ini peran organisasi sangat diperlukan sebagai kontrol roda pemerintahan dan sebagai penampung aspirasi dari setiap masyarakat. Mahasiswa yang adalah tulang punggung masa depan bangsa juga tidak memandang hal ini dengan sebelah mata. Sebagai regenerasi pembangunan bangsa mahasiswa memegang peran yang cukup penting. Peran serta mahasiswa sebagai kelompok pemikir yang memiliki dasar keilmuan yang luas, memiliki moral dan jiwa sosial yang tinggi perlu ditonjolkan, karena selain menuntut ilmu mahasiswa dituntut untuk mampu berorganisasi dan mengorganisasikan masyarakat”.

Sekiranya kutipan “dasar pemikiran” pembentukan AKM SITARO di atas cukup memberikan inspirasi bagi langkah pergerakan kita ke depan. Sebuah pernyatan yang sangat sulit kita kerjakan secara konkrtit terukur di lapangan. Disadari atau tidak disadari momentum hari ini merupakan momentum penting bagi sejarah perjalanan oraganisasi AKM Sitaro. Kurang lebih 3 tahun organisasi ini mengawal dinamika pergerakan mahasiswa, rakyat, bangsa dan Negara dan selama itu pula kita tetap bergerak pada rana sosial kemasyarakatan, sudah barang tentu bukanlah suatu jalan yang mudah untuk kita semua sehingga kita semua masih berkumpul seperti saat ini. Namun bagaimana pun juga segala daya upaya yang telah kita curahkan selama ini akan terus kita tunjukan bagi perwujudan pejuangan dan cita-cita kerakyatan itu sendiri.
Saya sangat bersyukur dengan situasi yang baik yang telah dilewati selama saya mengemban tugas sebagai pengurus AKM SITARO. Dimana saya sadari dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diembankan kepada kami sangat diperlukan kerja keras dan kesungguhan hati. Hal ini juga tidak lepas dari peran seluruh anggota AKM SITARO yang begitu setia memberikan masukan, Suport, mendukung semua kegiatan yang dilaksanakan oleh AKM SITARO, jujur juga tanpa peran serta pengarah dan penasehat serta rekan-rekan seperjuangan AKM SITARO tidaklah seperti sekarang ini. Memang tak semuda membalikan telapak tangan dalam tugas dan amanat ini, tapi bukan pula unsur kesengajaan atau tanpa alasan dan pertimbangan logis mengapa sampai sekarang masih ada program yang belum terealisasi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal secara organisatoris. Kiranya dapat juga dipahami bahwa keterlambatan untuk menyelenggarakan suksesi (pergantian) pengurus bukan karena disengaja untuk melanggengkan kekuasaan, tapi karena ada persoalan teknis dan human error lainnya yang tidak bisa disangkal telah membuat kami terpaksa harus melanggar ketentuan. Di sisi lain pada kubu kepengurusan terjadi kefakuman yang berimbas pada tidak teraturnya sistem informasi dan administrasi organisasi sehingga pengurus organisasi seakan berjalan pincang. Mungkin, teman-teman marah, jengkel, dongkol dengan kesalahan yang sudah terjadi itu. Namun, begitulah adanya. Waktu sudah tidak bisa diputar lagi.
Secara general, saya merasa banyak juga hal-hal indah yang kita telah lewati bersama yang mampu menghiasi periode kepengurusan kami. Banyak prestasi-prestasi (accomplishment) yang menurut kami perlu diberikan apresiasi. Hal yang dimaksud di antaranya waktu satu tahun yang dilewati tidak membuat organisasi menjadi mandek dan vakum secara total tetapi tetap senantiasa berkegiatan dan menjadi motivator bagi organisasi lain yang ada di berbagai level local maupun nasional. Peran AKM SITARO dalam menanggapi permasalahan yang ada di SITARO baik dalam bantuan pemikiran juga dalam bentuk materi telah dilakukan. Hal ini kelihatan ketika AKM SITARO dengan sikap cepat tanggap menghadapi masalah social ketika mendengar bencana yang menimpah banua kite SITARO setahun yang lalu teman-teman langsung bergerak dalam penggalangan bantuan. Masukan pemikiran juga sudah beberapa kali dilakukan kepada pemerintah daerah, menanggapi masalah pendidikan sudah dilakukan pertemuan dengan DPRD SITARO khususnya Komisi B selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga, dalam memajukan budaya daerah kita, oraganisasi ini juga telah sukses dalam membentuk duta organisasi dalam tataran budaya yaitu pemilihan Kasili dan Sangiang AKM SITARO serta pelaksanaan pesta adat Tulude atau yang kita kenal dengan Saliwang Banua dan telah menawarkan kerjasama dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam memajukan budaya dan pariwisata di tanah SITARO. Menanggapi masalah secara keseluruhan di tanah Karangetang Mandolokang Kolo-kolo juga telah dilakukan pertemuan dengar pendapat dengan seluruh Anggota DPRD SITARO yang selanjutnya ditindak lanjuti ke pihak eksekutif (Bupati dan Wakil Bupati) namun hal ini tidak mendapat tanggapan dari pemimpin negeri kita ini sehingga segala aspirasi mahasiswa hanya sampai pada tumpukan arsip yang dibiarkan berserakan di meja dan lantai “Abdi Negara” ini, dan hal ini juga merembet pada salah satu janji Pemda dan janji kami sebagai pengurus untuk tersedianya asrama mahasiswa SITARO di tondano. suatu kebanggaan juga bagi kami adalah meningkatnya daya kritis mahasiswa dalam menanggapi berbagai masalah yang terjadi di negeri kita. Sikap progresif refolusioner ini telah ditunjukan lewat aksi damai “Keluarga Besar Mahasiswa SITARO Menggugat” pada 8 mei 2010 yang selanjutnya di tindak lanjuti dengan Focus Group Discussion (FGD) “Benarkah SITARO Membangun Tanpa Arah..?” pada 15 juni 2010 hal ini dilakukan AKM SITARO dalam melawan ketidakberpihakan pemerinta kepada rakyat. Hal seperti ini akan terus kita lakukan bersama walaupun ada juga sebagian dari teman-teman masih merasa ragu dengan perjuangan dan pergerakan yang telah kita bangun demi mengawal pemerintahan di daerah kita, sebagai tugas kita kaum intelek untuk menjadi agent of control untuk daerah kita. Hal ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk tetap memajukan AKM SITARO sehingga tetap maju dan menjadi lebih baik.
Selain hal-hal itu, keberhasilan visi dan misi terlihat dari pencapaian program-program kerja yang telah direncanakan bersama oleh Dewan Pengurus. Mungkin pernyataan kedengarannya arogan dan narsis, tetapi menurut saya, itulah transparansi. Apa yang telah dibuat, baik atau buruk, harus dan perlu diungkapkan, karena itulah yang menjadi tugas kami demi juga untuk kiranya bisa digunakan oleh pengurus selanjutnya sebagai, paling tidak, tolok ukur yang relatif tepat untuk menilai kinerja mereka selanjutnya. Semoga juga uraian ini bisa menjadi bahan pertimbangan dan rekomendasi pemikiran guna performance kepengurusan yang lebih baik diwaktu yang akan datang
Keberhasilan dan kegagalan program yang sudah diprogramkan merupakan hal yang patut menjadi perhatian kita semua. Lewat kesempatan ini kami mau menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya karena telah tercipta segala keteledoran yang membuat aspirasi anggota tidak terpenuhi. Semoga kegagalan yang kami buat tidak menjadi penyurut semangat pengurus berikut, melainkan menjadi tolak ukur untuk berbuat lebih baik lagi. Sebab, kalau tidak lebih baik dari kami berarti kita mengalami kemunduran bukannya kemajuan.
Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam kepengurusan 2009-2010. Terus terang, banyak pihak yang sudah terlibat sehingga banyak program yang bisa terlaksana dengan baik.
Dan sekiranya apabila ada hal yang janggal dalam uraian ini, maka kami menginginkan kritikan yang membangun (constructive criticism). Akhirnya majulah dan jayalah AKM SITARO.
Hari ini kita berkumpul, besok kita berpencar, AKM SITARO Sehati Membangun Bangsa.
Mangelide bawohe ulingang naung mapia.
Hidup Mahasiswa!!!
Hidup Rakyat!!!